Penelitian dan pengembangan budidaya rumput laut di kawasan Asia Tenggara dimulai pada awal tahun 1960an di Filipina ketika Prof. Maxwell Doty, University of Hawaii yang difasilitasi oleh perusahaan Amerika Serikat, Marine Colloids Corp. mencari sumber baru untuk Carrageenan. Budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezii) diperkenalkan dan tidak berselang lama, pembudiyaan "carrageenophyte" berkembang dan menyebar ke seluruh wilayah Filipina.
Rumput Laut yang merupakan sumber kemakmuran dan pemersatu bangsa, sebagai Komoditas Unggulan Nasional serta Indonesia sebagai Pusat Rumput Laut Tropis Dunia.
1. Memahami kepentingan rumput laut dari berbagai dimensi untuk menyatukan persepsi nasional, sekaligus untuk menghindari kepentingan sektoral.
2. Berkembangnya industri rumput laut nasional secara terpadu tanpa merugikan pemangku kepentingan dari hulu sampai hilir.
3. Mempertahankan rumput laut sebagai komoditas ulayat yang diakui merupakan bagian dari hak asasi yang dilindungi oleh peraturan global (Traditional Right) demi untuk upaya pelestarian alam semesta.
4. Mengembangkan budidaya rumput laut secara ekstensif tanpa mengurangi peran artisanal yang tidak terpisakan dengan budaya masyarakat pesisir dan aman bagi kesehatan manusia.
5. Mengembangkan industri pengolahan sebagai bagian dari hasil teknologi, tidak terbatas pada produk konsumsi yang aman bagi manusia, tidak berdampak pada lingkungan dan berdaya saing, tanpa merugikan pembudidaya artisanal.
Logo Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) memiliki beberapa elemen yang mencerminkan identitas dan tujuan organisasi:
1. Gambar Rumput Laut: Gambar rumput laut hijau di tengah logo melambangkan fokus utama ARLI pada pengembangan rumput laut. Ini menunjukkan komitmen untuk mengembangkan dan memajukan sektor rumput laut di Indonesia.
2. Tulisan “Asosiasi Rumput Laut Indonesia”: Tulisan ini mengelilingi bagian atas logo, menegaskan identitas organisasi sebagai asosiasi yang mewakili industri rumput laut di Indonesia.
3. Akrab “ARLI”: Huruf-huruf besar “ARLI” di bagian bawah logo memberikan identitas singkat dan mudah diingat untuk asosiasi.
4. Garis Hitam Melengkung: Melambangkan laut dan gelombang mencerminkan keberlanjutan dan hubungan erat dengan lingkungan laut, yang merupakan inti dari misi ARLI.